Earned Wage Access (Gaji Instan): Apa Itu, Aturan, dan Cara Hitung
Earned wage access atau biasa disebut sebagai
gaji instan adalah fenomena yang muncul untuk menjaga kesejahteraan pekerja
selama pandemi Covid-19.
Berangkat dari situlah, sistem gajian ini mulai dilirik oleh
perusahaan untuk membantu para pegawainya terhindar dari jebakan utang.
Apa Itu Earned Wage Access
Mengutip dari Wagely, earned wage access adalah
sebuah benefit yang mengizinkan karyawan untuk mendapatkan
gaji lebih awal secara instan sebelum tanggal gajian yang ditentukan
perusahaan.
Lebih lanjut, earned wage access adalah uang
gaji yang didasari oleh perhitungan berapa lama kamu telah bekerja sebelum
tanggal gajian.
Di Indonesia sendiri, belum banyak perusahaan yang telah
menerapkan benefit bagi karyawan satu ini.
Meski begitu, ada beberapa startup fintech yang
membantu perusahaan untuk menerapkan sistem penggajian seperti ini.
Startup yang dimaksud antara lain Wagely,
GajiGesa, Gajiku, dan GetPaid.
Penyebab Adanya Earned Wage Access
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu
penyebab adanya earned wage access adalah pandemi Covid-19.
Hal ini tentu menyebabkan banyak orang kesulitan mengelola
keuangan.
Tak hanya itu, mengutip dari Wagely, di Indonesia sendiri 75% pekerja
dengan tingkatan lower dan middle income harus
hidup mengandalkan gaji bulanan yang diterimanya.
Sehingga, banyak pekerja yang rentan terlilit utang karena
pinjaman yang dilakukan untuk menutupi biaya darurat.
Karena itulah, gaji instan diberlakukan untuk membantu
pekerja dalam soal keuangan.
Aturan Earned Wage Access
Hingga artikel ini ditulis, belum ada aturan resmi dari
pemerintah yang mengatur seputar gaji instan bagi karyawan.
Tak heran, karena sistem gaji instan masih tergolong baru di
Indonesia. Beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris sudah
menerapkannya.
Sehingga, aturan seputar earned wage access hingga
diterapkan atau tidaknya benefit ini adalah wewenang dari
masing-masing perusahaan sendiri.
Selain itu, seperti yang Glints sebutkan di atas, baru
beberapa perusahaan dan startup yang bekerja sama dengan Fintech
pengelola earned wage access.
Alhasil, aturan yang mengatur seputar gaji instan sangat
terbatas pada kebijakan internal perusahaan.
Meski begitu, aturan yang pasti dari gaji instan atau earned
wage access adalah jatah uang yang bisa diambil tergantung dari jumlah
hari kerja yang telah kamu lalui sebelum tanggal gajian.
Cara Hitung Earned Wage Access
setiap hari yang telah kamu selesaikan, jumlah uang
yang dimiliki pun turut bertambah.
Semakin banyak hari kerja yang telah dilalui, semakin besar
jumlah uang yang bisa kamu ambil terlebih dahulu sebelum tanggal gajian.
Sebagai contoh, kamu telah bekerja selama setengah periode
dari payroll yang telah ditentukan, yaitu tanggal 30.
Berarti, kamu bisa mendapatkan setengah dari total gajimu
sebelum periode pembayaran gaji yang akan datang.
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
- Gaji
yang diterima setiap tanggal 30 (1 bulan): Rp5 juta
- Shift atau
hari kerja yang telah diselesaikan dalam satu bulan: 15 hari.
- Maka,
perhitungan gaji instanmu adalah separuh dari gaji utamamu: Rp2,5 juta
Nantinya, gaji yang kamu terima pada tanggal 30 akan
dikurangi berdasarkan uang yang sudah kamu ambil di pertengahan bulan.
Berbeda lagi jika kamu hanya mengambil gaji di 7 hari
pertama, maka perhitungannya adalah:
- Gaji
yang diterima setiap tanggal 30 (1 bulan): Rp5 juta
- Gaji
prorata: 5juta/30 hari = Rp166.666
- Gaji
instan yang dapat kamu ambil: 7 harixRp166.666 = Rp1,166,662
Nah, itu adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui
seputar earned wage access.
Semoga, ketika perusahaanmu menerapkan benefit ini
kamu sudah lebih paham dan dapat menghitung gaji instan yang bisa kamu terima.
Selain soal earned wage access, kamu juga
bisa mengetahui ragam benefit yang ternyata perusahaan harus
berikan untuk pegawainya.
Komentar
Posting Komentar